Kamis, 19 April 2018

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA VETERINER II

PENGANTAR BIOKIMIA KLINIK VETERINER :

URINALISIS KONVENSIONAL DAN MODERN

 

 

Oleh :

Nelci Elisabeth Bolla                               1709511034

Grace Kristin Natalia                               1709511035

Made Bayu Putra                                     1709511036

Al Afuw Niha Remontara                       1709511037

I Made Beratha Mukti                             1709511038

Martina Tiodora Sitohang                        1709511063

Dheadora Florensia                                  1709511097

 

 

LABORATORIUM BIOKIMIA VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

 

I.                   PENDAHULUAN

·         Alat dan Bahan :

-Urin Sapi                    -Rak tabung                -Bunsen                       -Asam nitrat pekat

-Urin Babi                   -Tabung reaksi             -Gelas kimia                -Cuka encer

-Urin Manusia             -Pipet tetes                  -Korek api                   -Benedict

 

·         Prosedur Percobaan

1.      Siapkan alat dan bahan

2.      Pada uji protein dilakukan uji :

a. Uji Heller

1. 1cc urin babi + asam nitrat pekat

2. 1cc urin sapi + asam nitrat pekat

3. 1cc urin manusia + asam nitrat pekat

            b. Uji Didih

            1. 2 cc urin babi -> dipanaskan. Jika keruh + cuka encer

            2. 2 cc urin sapi -> dipanaskan. Jika keruh + cuka encer

            3. 2 cc urin manusia -> dipanaskan. Jika keruh + cuka encer

3.      Pada uji reduksi dilakukan uji :

            a. Uji Benedict

            1. 1 cc urin babi + 2 cc benedict (cek warna) -> dipanaslan. Lalu cek warna

            2. 1 cc urin sapi + 2 cc benedict (cek warna) -> dipanaskan. Lalu cek warna

            3. 1 cc urin manusia + 2 cc benedict (cek warna) -> dipanaskan. Lalu cek warna

4.      Amati perubahan yang terjadi

5.      Catatlah hasil pengamatan

 

·         Hasil Percobaan

a.       Uji Fisik

Urin

Warna

Viscositas

Babi

Kuning bening

Encer

Sapi

Kuning

Encer

Manusia

Kuning pekat

Encer

 

b.      Uji Heller

Urin

Awal

Akhir (1 cc Urin + asam nitrat)

Babi

Kuning bening

Bagian atas kuning, bagian bawah putih bening, tidak terdapat cincin.

Sapi

Kuning

Berwarna lebih bening, tidak terdapat cincin.

Manusia

Kuning Pekat

Bagian bawah berwarna putih bening, tidak terdapat cincin.

 

c.       Uji Didih

Urin

Awal

Akhir (2 cc urin dipanaskan)

Babi

Kuning bening

Tidak terjadi perubahan

Sapi

Kuning pekat

Tidak terjadi perubahan

Manusia

Kuning pekat

Tidak terjadi perubahan

 

d.      Uji Reduksi (Uji Benedict)

Urin

Awal (1 cc urin + 2 cc benedict)

Akhir (setelah dipanaskan)

Babi

Biru pekat

Berwarna lebih bening

Sapi

Biru bening

Berwarna lebih pekat dan bening

Manusia

Biru keruh

Berwarna agak hijau keruh

 

 

 

(sebelum)

 

(sesudah)

II.                PEMBAHASAN

Urin merupakan cairan sisa yang dikeluarkan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin yang dikeluarkan berupa cairan yang terdiri atas air (95%) dan zat terlarut yaitu urea, asam urat, dan amonia yang merupakan sisa-sisa perombakan protein. Pada percobaan ini digunakan 3 sampel urin yaitu urin sapi, urin babi dan urin manusia, pada ketiga urin tersebut dilakukan uji fisik, uji protein (uji heller dan uji didih) dan uji reduksi.

            Secara umum, sifat fisik urin yang dapat di amati secara langsung yaitu warna dan viscositas. Urin sapi berwarna kuning dan encer, urin babi berwarna kuning bening dan encer sedangkan urin manusia berwarna kuning pekat dan encer. Urin normal berwujud encer karena 95% terdiri atas air dan berwarna kuning pucat atau bening.

            Uji Heller dan uji didih pada urin bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urin. Pada uji heller digunakan asam nitrat pekat yang ditambahkan ke 3 tabung reaksi yang berisi urin sapi, urin babi dan urin manusia. Dari uji tersebut tidak terbentuk cincin pada ke 3 urin, ini mengindikasikan bahwa dalam urin tidak terdapat protein. Sedangkan pada uji didih menggunakan cuka encer, pada uji ini setelah urin dipanaskan dan di camprkan dengan cuka encer tidak terjadi perubahan atau kekeruhan sehingga dapat disimpulkan bahwa urin tersebut tidak terdapat protein.

            Uji reduksi pada urin bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya glukosa dalam urin dengan menggunakan pereaksi Benedict. Larutan benedict mengandung tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehida dengan membentuk kuprooksida yang berwarna hijau, kuning, atau merah sehingga jika terdapat glukosa maka urin akan berubah warna menjadi hijau, kuning atau merah. Uji ini dilakukan dengan penambahan benedict kedalam urin sapi, urin babi dan urin manusia, setelah diamati perubahan warnanya pada urin sapi dan urin babi berubah warna dari kuning menjadi lebih bening, hal ini menandakan bahwa urin sapi dan urin babi tidak mengandung glukosa atau normal. Sedangkan pada urin manusia terjadi perubahan warna dari kuning pekat menjadi hijau keruh, hal ini terjadi karena terdapat gangguan pada ginjal bagian tubulus sehingga urin yang dikeluarkan mengandung glukosa.

 

 

 

III.             KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1.Uji Fisik

Urin sapi berwarna kuning dan encer, urin babi berwarna kuning bening dan encer sedangkan urin manusia berwarna kuning pekat dan encer.

2.Uji Heller

Pada urin sapi, urin babi, dan urin manusia tidak terdapat protein karena tidak terbentuk cincin pada urin setelah dicampurkan dengan asam nitrat pekat.

3.Uji didih

Tidak terdapat protein pada urin sapi, urin babi, dan urin manusia karena tidak terjadi perubahan warna atau kekeruhan setelah dicampurkan dengan cuka encer.

4.Uji Reduksi

Urin sapi dan urin babi normal karena setelah dicampurkan dengan pereaksi benedict terjadi perubahan warna menjadi lebih bening sedangkan pada urin manusia tidak normal karena perubahan warnanya menjadi hijau keruh.

 

SUMBER :

Iwan utama .2016. Materi praktikum biokvet-2 2017. pdf. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Bali.

 

Martha, Tamara. 2014. “Laporan Praktikum Uji Glukosa dan Protein dalam Urine” 16 Agustus 2014. (http://play-fume.blogspot.co.id/2014/08/uji-glukosa-dan-protein-dalam-urine.html?m=1 diakses 19 April 2018)

Sholikah, Mar’ahtus. 2014. “Laporan Urin” 27 Mei 2014. (http://hanyqbalabala.blogspot.com/2014/05/laporan-urin_27.html?m=1 diakses 19 April 2018)